Cerita Pintas (certas): Pria Asing
Seoran pria mengahampiriku. berkumis
lebat, berkepala botak. namun berjas hitam mrapi dan berdasi menhampiri
ku yang sedang asik duduk dengan kawanku.
" Apa anda tahu dimana tempat ini?"
lelaki itu bertanya sambil menunjukan sebuah kartu nama. diatasnya
bertuliskan Herman Jl. Pangeran no 21.
Sebenarnya aku tudak tahu alamat yang
tertera diatas kartu tersebut. aku mencoba menebak beberapa menit
lamanya, aku ingat-ingat kembali, namun aku tetap tidak tahu dimana
sebenarnya tempat itu.
" Oh alamat ini pa, bapak cukup saja lurus beberapa kilometer dari sini,
aat anda jalan lurus, anda akan menemukan 4 pertigaan, anda tetaa saja
lurus dan anda akn menemukan perempatan, nah bapak belok kiri dari sana,
setelah itu anda terus ikuti jalan itu. nantinya anda akan menemukan
perempatan lagi, anda belok kanan. itu lah Jl. Pngeran yang mungkin
bapak maksud" teman disamping saya tersenyum pada pria yang bertanya dihadapannya di saat aku terdiam memikirkan alamat tersebut.
pantas saja aku tidak tahu, ternyata
lumayan jauh juga tempat yang dimaksud bagi saya yang kurang bergaul.
apalagi sampai menjelajahi tempat ini. maklum baru tiga tahun saya berada di kota ini.
" Terimakasih nak," tersenyum kepada kami, pria itu langsung pergi dengan kawasaki ninjanya yang berwarna hitam.
" Terimakasih nak," tersenyum kepada kami, pria itu langsung pergi dengan kawasaki ninjanya yang berwarna hitam.
" Hai. " tepukan tangan teman ku mengagetkan ku yang masih berada dalam lamunan. " kamu jangan melamun, ayo kita pergi!"
" iya "
" Mas, berapa semuanya?" teman ku bertanya pada pedagang bakso anga kami beli.
" Semuana sepuluh ribu rupiah" si tukang bakso menjawab dengan nada soan, dan kami pun membayar makanan kami.
-----------
" Semuana sepuluh ribu rupiah" si tukang bakso menjawab dengan nada soan, dan kami pun membayar makanan kami.
-----------
Komentar
Posting Komentar