It's My Problem ( Ini Masalah Ku )

Nama ku Aris, usia ku 21 tahun sekarang ini di tahun 2015, kehidupanku cukup menyenangkan dan aku memiliki satu masalah yang mempengaruhi hal hal lain. Aku seorang mahasiswa yang masih memiliki sifat dan kebiasaan seorang pemalas yang aku bawa dari masa kecilku dan ini rasanya puncak dari seorang pengangguran. Dan aku tidak mau menjadi seorang pengangguran. Apakah aku harus konsultasi dengan seorang psikolog. Sepertinya begitu. Meskupun begitu Aku tidak suka dengan kebiasaan ini. Karena saya pikir kedepannya kebiasaan ini akan menghancurkan hidup ku nanti. Saya selalu berusaha untuk menghindari kebiasaan ini. Tapi pada praktiknya selalu saja kegagalan, mungkin karena kesungguhanku masih kurang. Ini benar benar perang dalam hidup ku, benar benar harus membutuhkan perjuangan. Bayangkan saja tiap hari kerjaanku hanya duduk saja. Aku tak berdaya melakukan apa apa. Mau belajar pun aku harus berpikir berkali kali. Andai saja aku bisa menghasilkan uang dari kemalasanku ini, dengan hanya duduk santai di kursi. Mungkin tidak akan terlalu menjadi permasalahan yang serius. Tapi ini serius, sejak dunia ini diciptakan sampai saat ini yang namanya malas tidak menghasilakan apa apa. Oh benar benar permasalahan yang besar. Aku seperti berdiri kaku tak bisa bergerak di dalam peperangan perang salib di konstantinopel dengan siap menerima meriam menghantam diri ku.
Kenapa aku selalu membuat sebuah perandaian dalam hidup ku. Aku selalu berimazinasi, aku selalu menghayal. Dan semua ini tak bisa aku realisasikan dalam hidup ku. Bayangkan saja betapa tak berdayanya aku diserang sikap malas ini. Sungguh hal yang akan menghancurkan sendi sendi kehidupan ku. Sepertinya ku katakan lagi, apakah aku harus berkonsultasi dengan psikolog. Tapi aku itu tidak tahu bagaimana mencari psikolog, bodohkan aku. Dijaman sekarang aku masih kesulitan mencari paikolog. Ini lah ini lah dampak dari kemalasan ku. Rasa ingin tahu ku sepertinya tidak ada. Mau jadi apa aku ini. Bagaimana aku akan membuat masa depanku nanti. Bayangin aja berapa penghasilan dari seorang pengangguran. Nyaris nol besar. Dan aku tidak ingin hal itu terjadi menimpa semua aspek kehidupanku. Massa aku harus menghipudupi keluarga ku dengan hanya berduduk duduk ria. Seandainya aku bisa meminta kepada Tuhan untuk menghapus semua kemalasanku ini. Maka aku laksanakan itu. Dan efek lain dari malas ini apa, ambil saja salah satu permasalannya satu yang akan berakar menjadi sub masalah lain yaitu dalam satu semester saja misalkan pastinya akan menghadapi dua ujian kemampuan akademik di semester rersebut yaitu UTS dan UAS, dan apa, aku selalu belajar buat ujiannya yaitu malam sebelum esoknya ujian itu di mulai, kalau dalam istilah keseharinnya disebut SKS ( sistem kebut semalam) parahkan. Bayangin aja setidaknya setengah dari satu semester minimal satu pelajaran harus ku kuasai dalam satu malam. Tidak mungkin kan. Nah itu dia salah satu masalahnya. Dan hal itu sampai saat ini terus terjadi, yah meskipun baru baru ini aku mencoba seminggu sebelum ujian udah baca baca buku. Tapi yah tetap saja ancur. dan hasilnya hanya menunggu keajaiban bahwa sang dosen akan memberi nilai bagus. Tapi secara teori tidak mungkin. Hanya menunggu keajaiban. Selain dari itu masih ada masalah yang sepertinya harus aku konsultasikan ke psikolog, tapi kalian tau kan hai pembaca, kalau membayar psikolog iti tidak murah. Konsultasi ini itu. Hanya disuruh sharing seperti ini. Oh aneh, anehnya seorang psikolog bisa memberi solusi secara mental. Andai saja ada paikolog lima ribu perjam, aku kejar tuh orang. Tapi ini dunia realita. Mana ada psikolog mau dibayar lima ribu perjam, setidak nya yah seratus ribu lah. tapi apa bedanya dong sharing antara kepada paikolog dengan sahabat. Beda lah bro. Biasanya sahabat bisa jadi bumerang suatu saat, sedangkan psikolog tidak. Mereka profesional kawan. Bersertifikat. Terus aku harus gimana dong dengan semua permasalahan ini. Sebenarnya yang menjdikan permasalahan menjadi semua adalah hanya satu yaitu sikap malas. Bener ga kawan.
Kalau ada yang mau kasih solusi silahkan komentar aja dibawah.

( bersambung - Aris Purnama N.)
Bermimpi menjadi seorang penulis hebat. Doain aja.

Komentar

Postingan Populer